Selasa, 03 Maret 2015

penyusunan materi penyuluhan pertanian


PENYUSUNAN MATERI PENYULUHAN PERTANIAN.
A.     Latar Belakang 
Salah satu kegiatan dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian adalah penyampaian informasi dan teknologi pertanian kepada penggunanya materi penyuluhan pertanian  Materi penyuluhan pertanian yang akan disampaikan penyuluh kepada pelaku utama dan pelaku usaha pertanian diharapkan dapat memberikan dampak yang positif kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Pengertian  Dibidang penyuluhan pertanian materi penyuluhan diartikan sebagai pesan yang akan disampaikan oleh penyuluh kepada sasaran penyuluhan.  Menurut UU Nomor 16Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, materi penyuluhan pertanian didefinisikan sebagai bahan penyuluhan yang akan disampaikan oleh para penyuluh kepada pelaku utama dan pelaku usaha dalam berbagai bentuk yang meliputi informasi, teknologi, rekayasa sosial, manajemen, ekonomi, hukum, dan kelestarian lingkungan.
B.     Tujuan 
Materi penyuluhan pertanian dibuat untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan pelaku utama dan pelaku usaha pertanian dengan memperhatikan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya pertanian.
Segala informasi pertanian yang mencakup :  Pengalaman praktek para petani yang "lebih" berhasil baik dari wilayah yang bersangkutan maupun dari luar wilayahnya yang mempunyai kondisi agroklimat yang (hampir) serupa;  hasil-hasil pengujian, terutama dari pengujian lokal (local verification trials);  Saran rekomendasi yang telah ditetapkan oleh instansi yang berwenang;  Keterangan pasar seperti : catatan harga hasil-hasil pertanian, penawaran dan atau permintaan akan sarana produksi dan hasil-hasil pertanian, dan lain-lain;  Berbagai kebijaksanaan dan atau peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat dan daerah setempat yang berkaitan dengan sektor pertanian seperti kebijaksanaan harga- dasar, peraturan tentang permohonan dan pengembalian kredit, dan lain-lain.
  1.  Sumber-Sumber Materi Penyuluhan Pertanian
1.      Sumber resmi dari instansi pemerintah, seperti :
 • Kementrian /dinas-dinas terkait
 • Lembaga penelitian dan pengembangan
 • Pusat-pusat pengkajian
 • Pusat-pusat informasi
 • Pengujian lokal yang dilaksanakan oleh penyuluh
2.      Sumber resmi dari lembaga-lembaga swasta/lembaga swadaya masyarakat yang bergerak dibidang penelitian, pengkajian dan penyebaran informasi
3.      Pengalaman petani, baik pengalaman usahataninya sendiri atau hasil dari petak pengalaman yang dilakukan secara khusus dengan atau tanpa bimbingan penyuluhnya.
4.      Sumber lain yang dapat dipercaya, misalnya : informasi pasar dari para pedagang, perguruan tinggi dan lain-lain.

D.    Pemilihan Materi Penyuluhan Pertanian
Apapun materi penyuluhan yang disampaikan oleh seorang penyuluh, pertama-tama harus diingat bahwa materi tersebut harus senantiasa mengacu kepada kebutuhan yang telah dirasakan oleh masyarakat sasarannya. Tetapi didalam prakteknya seringkali penyuluh menghadapi kesulitan untuk memilih dan menyajikan materi yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat sasarannya. Hal ini disebabkan oleh karena keragaman sasaran yang dihadapi, sehingga menuntut keragaman kebutuhan yang berbeda atau keragaman materi yang harus disampaikan pada saat yang sama. Kesulitan lain juga dapat muncul manakala pemahaman tentang sasaran dan waktu menjadi pembatas. Sehubungan dengan hal tersebut, Arboleda (1981) dalam Mardikanto (1993) memberikan acuan agar setiap penyuluh mampu membeda-bedakan ragam materi penyuluhan yang ingin disampaikan pada setiap kegiatannya ke dalam :
1.      Materi Pokok (Vital)
 Materi pokok merupakan materi yang benar- benar dibutuhkan dan harus diketahui oleh sasaran utamanya. Materi pokok sedikitnya mencakup 50 persen dari seluruh materi yang disampaikan. 
2.      Materi Penting (Important)
Materi penting berisi dasar pemahaman tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan kebutuhan yang dirasakan oleh sasarannya. Materi ini diberikan sekitar 30 persen dari seluruh materi yang disampaikan.
3.      Materi Penunjang (Helpful)
Materi penunjang masih berkaitan dengan kebutuhan yang dirasakan yang sebaiknya diketahui oleh sasaran untuk memperluas cakrawala pemahamannya tentang kebutuhan yang dirasakannya itu. Materi ini maksimal 20 persen dari seluruh materi yang disampaikan. 
4.      Materi Mubazir (Super flous)
Materi ini sebenarnya tidak perlu dan tidak ada gayutannya dengan kebutuhan yang dirasakan oleh sasaran. Karena itu dalam setiap kegiatan penyuluhan sebaiknya justru dihindari penyampaian materi seperti ini.
Pertimbangan Memilih Materi  Profitable, memberikan keuntungan yang nyata kepada sasaran. 
a.       Complementer, dapat melengkapi kegiatan yang ada sekarang, atau mengisi waktu luang di antara kegiatan saat ini. 
b.      Competibility, tidak bertentangan dengan adat istiadat dan kebudayaan masyarakat. 
c.       Simplicity, sederhana mudah dilaksanakan, tidak memerlukan ketrampilan yang terlalu tinggi. 
d.      Availability, pengetahuan, biaya dan sarana yang diperlukan, dapat disediakan oleh sasaran.
e.       Immediate Aplicability, dapat dimanfaatkan dan segera memberikan hasil yang nyata.
f.        In expensiveness, tidak memerlukan ongkos tambahan yang terlalu mahal. 
g.      Law risk, tidak mempunyai resiko yang besar dalam penerapannya. 
h.      Spectaculer impact, impact dari penerapannya menarik dan menonjol. 
i.        Expandible, dapat dilakukan dalam berbagai keadaan dan mudah diperluas dalam kondisi yang berbeda-beda.
  1. Penyusunan Materi Penyuluhan Pertanian
1.      Penyusunan Sinopsis 
Ringkasan dari materi penyuluhan pertanian perlu disiapkan dan dituangkan dalam bentuk “sinopsis”. Sinopsis berasal dari kata synopical yang artinya ringkas. Berdasarkan asal kata tersebut, sinopsis diartikan: ringkasan suatu materi tulisan yang panjang (baik fiksi maupun non-fiksi) dan sinopsis itu sendiri ditulis dalam bentuk narasi.  Sinopsis terdiri dari dua versi, yaitu :
a.       Sinopsis yang ditulis untuk meringkas karya yang sudah ada atau sudah ditulis secara lengkap. 
b.      Sinopsis yang ditulis untuk persiapan menulis suatu gagasan yang akan dituangkan dalam bentuk fiksi maupun non-fiksi.
Langkah-langkah membuat sinopsis karya yang sudah ada adalah: 
ü  Membaca materi dengan seksama dan penuh konsentrasi; 
ü  Menyediakan waktu khusus untuk membaca;
ü    Membaca dalam kondisi rileks tanpa tekanan;
ü  Pahami materi;
ü  Pikirkan sinopsis yang akan ditulis siapa pembacanya?;
ü  Tulis sinopsis dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh pembaca.
Sedangkan langkah-langkah membuat snopsis untuk menyampaikan’ ide atau gagasan, adalah : 
ü  Pemetaan materi yang akan disampaikan siapa sasarannya?; 
ü  Sinopsis yang telah ditulis perlu disertai lembar-lembar presentasi detail gagasan sebagai pendukungnya;
ü  Siap menerima kritikan dan melakukan revisi (apabila dianggap perlu) bahkan mungkin merombak (re-writing);
ü  Mempertimbangkan segi ekonomi;
ü   Siap mempresentasikan synopsis.

2.      Penyusunan LPM (Lembar Persiapan Menyuluh).
Materi yang telah dipilih untuk disampaikan kepada sasaran selanjutnya disusun dalam Lembar Persiapan Menyuluh (LPM). Penyusunan LPM dimaksudkan untuk memudahkan Penyuluh menyampaikan materi penyuluhannya, karena di dalam LPM dicantumkan hal-hal yang akan digunakan dan disampaikan kepada sasaran terkait dengan materi penyuluhan.
F.     Pengelompokkan Materi Penyuluhan
Ditinjau dari subject-matter (materi pokok)yang harus diberikan sebagai bahan penyuluhan pertanian, pada dasarnya materi penyuluhan pertanian dapat dikelompokkan dalam:



1.    llmuTeknik Pertanian.
Materi yang diberikan harus dlkaitkan dengan pengalaman yang dimiliki petani setempat dan harus disertai kepercayaan kepada realitas-realitas yang ditemui di lapangan. Termasuk dalam materi tentang teknik pertanian adalah :
a.    kegiatan pra panen, yang meliputi:
Ø  pola bertanam dan teknik pertanamannya.
Ø  pemupukan yang efektif.
Ø  pemanfaatan air secara efisien.
Ø  perlindungan tanaman secara terpadu dengan menerapkan teori ambang ekonomi.
Ø  penggunaan varietas unggul;
b.     kegiatan pascapanen meliputi :
Ø  panen perontokan
Ø  pengangkutan
Ø  pengeringan
Ø  pengolahan dan
Ø  penyimpanan.

2.      Ilmu Ekonomi Pertanian
Dalam penyampaian ilmu ekonomi pertanian harus selalu menerapkan pendekatan multi disiplin dengan analisis inter disiplin yang tidak hanya bagi usaha menaikkan pendapatan dan atau keuntungan usahatani dalam waktu terbatas tetapi juga memperhatikan prinsip-prinsip perluasan lapangan dan kesempatan kerja serta usaha pelestarian lingkungan hidup. Yang termasuk dalam materi ilmu ekonomi pertanian adalah :
a.    pengelolaan usahatani yang lebih efisien dengan menerapkan prinsip-prinsip optimisasi yakni:
Ø  hasil fisik yang maksimum.
Ø  keuntungan optimum.
Ø  penekanan biaya(masukan);
b.  penguasaan dan pemasaran hasil-hasil pertanian;
c.  penggunaan atau pemanfaatan kemudahan kredit produksi pertanian;
d. kelembagaan ekonomi pertanian : koperasi dan lain-lain.
3.      IlmuTatalaksana Rumah Tangga Petani.
Mengingat bahwa kegiatan usahatani dalam kenyataannya adalah merupakan bagian dari kegiatan rumah tangga petani secara keseluruhan, maka untuk menuju efisiensi pengelolaan usahatani harus selalu dilakukan kegiatan penyuluhan mengenai tata laksana rumah tangga petani. Termasuk dalam materi untuk bidang tatalaksana rumah tangga petani adalah :
a.    Pengenalan tentang makna usahatani bagi rumah tangga petani yang dapat diresapi;
b.    Proses manajemen secara keseluruhan
c.    Persiapan anggaran berupa analisis usahatani per tahun;
d.   Penerapan perencanaan tata laksana rumah tangga danusa hataninya.

4.      Dinamika Kelompok.
Kegiatan penyuluhan pertanian pada hakikatnya adalah suatu kegiatan yang selalu berurusan dengan "manusia" petani yang harus dapat diajak mengubah sikapnya, cara bertindak, cara bekerja, bahkan juga pola pikirnya untuk mencapai kesejahteraan yang lebih tinggi melalui usaha menaikkan produktivitas dan pendapatan/keuntungan usahataninya. Termasuk di dalam materi ini antara lain :
a.       dasar-dasar pengertian tentang dinamika kelompok;
b.       makna dari dinamika kelompok;
c.        beberapa latihan pengembangan dinamika kelompok seperti : diskusi, kegiatan-latihan gotong-royong untuk mengerjakan sesuatu, dan lain-lain;
d.      dorongan untuk selalu bekerja dan bereksperimen (trialsand error).



5.      PolitikPembangunan Pertanian.
Termasuk dalam materi ini adalah:
a.       makna pertanian atau usahatani bagi kehidupan manusia;
b.       makna usahatani bagi stabilitas nasional;
c.        makna usahatani bagi kehidupan umat manusia;
d.        berbagai peraturan dan atau kebijaksanaan  “baru” dari pemerintah pusat dan daerah.


1 komentar:

  1. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus